Anggaran yang diperkirakan mencapai seratusan juta lebih tersebut di belikan ikan lele dan dibagikan kepada masyarakat yang layak menerimanya, namun ikan tersebut banyak yang mati.
Menurut warga, Ikan yang diberikan terlalu halus, hampir sebesar cebong hingga susah untuk di pelihara.
"Bantuan ikan itu terlalu kecil hampir sebesar cebong, hingga kita kewalahan untuk mengurusnya, gampang mati, selain bibit ikan, kita hanya diberi satu kali makanan ikan," ucap warga dusun III kepada wartawan.
Karena ikan bantuan dari Desa terlalu kecil, warga tadi harus membeli lagi bibit ikan lele dengan harga Rp. 200/ ekor.
"Ada sebagian kita beli bibit ikannya dengan harga Rp. 200 per ekor, lumayan besar dan tidak sulit untuk memeliharanya", sebut warga.
Dari amatan Tim LSM LPPAS RI LABURA di lokasi terlihat kolam ikan tidak berfungsi lagi, karena bibit ikan- ikan tadi semuanya mati.
" Sungguh tidak wajar dengan dana mencapai seratusan juta lebih hanya dibelikan bibit ikan lele yang sangat kecil", ucap Ketua LSM LPPAS RI Labura Herwin kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Menurutnya, dalam hal ini ada dugaan sarat korupsi dalam hal pengelolaan Hanpang Dana Desa Bulungihit anggaran 2022 , sebut Herwin.
Kepala Desa Bulungihit Janwar Effendi saat ditanya wartawan melalui pesan WhatsApp nya perihal dugaan korupsi pengelolaan Hanpang Dana Desa anggaran 2022 , pria yang akrab disapa Dedek itu belum menjawab konfirmasi kru media ini. (Indra )