Bayi Baru Lahir Meninggal Diduga Akibat Pelayanan Medis Kurang Maksimal di RSU Mahkota Bidadari Gebang Langkat

Sebarkan:

 



Teks Foto: Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Langkat, Romelta Ginting SE, saat memberi keterangan Pers, terkait kasus dugaan bayi baru lahir, tapi kemudian meninggal di RSU Mahkota Bidadari Gebang, Minggu (03/09/2023). (Foto Dok: Metro Online, co)

LANGKAT | Diduga akibat pelayanan medis kurang maksimal di Rumah Sakit Umum (RSU) Mahkota Bidadari di Kecamatan Gebang, Langkat yang mengakibatkan seorang bayi yang baru lahir melalui operasi meninggal dunia, Sabtu (03/09/2023), dinihari.

Kasus ini mengundang perhatian dan keprihatinan anggota DPRD Langkat, Romelta Ginting SE yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan. Dirinya akan meminta klarifikasi kepada Direktur Rumah Sakit Mahkota Bidadari melalui Komisi B yang membidangi Kesehatan menyangkut Pelayanan dan SOP terhadap pelayanan atau penanganan pasien Darurat.
"Apakah yang dilakukan sudah sesuai aturan atau disebabkan kurang telitinya dokter bedah atau tenaga medis yang menangani kalahiran bayi, sudah 8 jam lahir sampai merenggang nyawa," kata Romelta, Minggu (3/9/2023) kepada beberapa wartawan, termasuk Metro Online.

Romelta Ginting SE yang dikenal peduli pada masyarakat, memastikan akan melanjutkan kasus ini melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk meminta klaripikasi yang sebenarnya.

"Jangan ada hal yang merugikan masyarakat terjadi lagi, karena ini sangat sensitif menyangkut hak hidup orang. Bila memang terjadi kelalaian, harus dipertanggung jawabkan," terangnya.

"Syukurlah orang tua bayi tersebut selamat, warga Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan, Vera Antika (23), namun demikian, hal ini tetap menjadi perhatian pihak legislatif."

Informasi yang diperoleh dari keluarga, nenek dan Ayah bayi yang ikut menjaga kelahiran sang bayi, usai kelahiran bayi dari hasil operasi ditempatkan pada posisi bayi normal (ruang perawatan bayi sehat). Padahal kondisi bayi tangan, kaki dan tubuhnya membiru.

Wagino (kakek bayi) menjelaskan melalui telpon selularnya, Minggu (3/ 9). seharusnya RSU MBG memberi pertolongan maksimal untuk menyelamatkan cucunya.

"Saya sedih kehilangan cucu yang tidak bisa diselamatkan. Pada hal itu sangat mungkin bisa tertolong kalau para dokter yang menanganinya bekerja secara maksimal," ujarnya. 

Sementara Direktur RSU MBG melalui Direktur barunya, dr. Laurent, ketika dikonfirmasi melalui selularnya, (Minggu 3/9) mengatakan, meninggalnya bayi dari ibu Vera Antika, yang lahir dengan kondisi tubuh, tangan dan kaki membiru. sudah melalui proses yang benar.

"Sudah kita upayakan penyelamatan dengan memasukan ke ruang Incubator. Memang benar itu ruang anak sehat tetapi ada ruang tertentunya yang ada incubatornya. Orang tua dan neneknya sudah kita panggil dalam keadaan darurat dan telah kita beritahukan," ujar Laurent.(ls/lkt1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar