Teks foto: Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti |
BINJAI | Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pihak kepolisian Polres Binjai dalam menangani persoalan dugaan beras berbahan plastik yang sempat viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial berdurasi dua menit tersebut seorang warga mencurigai beras yang dibelinya saat Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai berbahan plastik sehingga membuat resah masyarakat.
Menyikapi viralnya dugaan beras berbahan plastik yang beredar saat Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai, Satuan reskrim Polres Binjai langsung bergerak cepat dengan mengumpulkan sejumlah pihak.
Dalam hal ini pihak yang dikumpulkan untuk menindak lanjuti persoalan dugaan beras berbahan plastik yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Binjai dan Bulog Medan di kantor Walikota Binjai, Selasa (10/10/2023).
Dalam pertemuan tersebut Satreskrim Polres Binjai meminta semua pihak untuk mendukung proses pembuktian terkait dugaan beras berbahan plastik yang sudah viral di media sosial.
Polres Binjai juga sudah mengambil sampel beras guna dilakukan pemeriksaan di Laboratorium dan memeriksa sejumlah saksi terkait keberadaan beras tersebut.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Zuhatta Mahadi mengatakan sampel beras saat ini sudah diambil dan dikirimkan ke laboratorium di Bogor. "Sampel beras sudah diambil dan dikirimkan untuk dilakukan uji laboratorium di Bogor," ucap Kasat Reskres Binjai.
Lebih lanjut, Kasat Reskrim juga menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah memanggil dan meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk dari pihak dinas terkait.
"Saksi - saksi sudah kita periksa, termasuk warga dan dinas terkait serta bulog yang menyalurkan beras tersebut ke sejumlah Kabupaten Kota di Sumatera Utara," jelas Kasat Reskrim Polres Binjai.
Sementara itu, Wakil Ketua Cabang Bulog Medan, Matius Prananta Sitepu mengatakan pihaknya mendukung upaya Pemko Binjai dan Polres Binjai untuk melakukan uji laboratorium terhadap beras yang disalurkan ke warga.
"Kami sangat mendukung upaya Pemko dan Polres Binjai untuk melakukan uji laboratorium terkait beras tersebut, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Binjai," ucap Wakil Ketua Cabang Bulog Medan, Matius Prananta Sitepu.
Teks foto: Pihak terkait saat melakukan konferensi pers tekait persolan dugaan beras berbahan plastik di Pemko Binjai. |
Matius Prananta Sitepu juga menjelaskan bahwa beras merek SPHP ini merupakan beras import dari negara Vietnam, Thailand, India, Pakistan dan Myanmard yang telah melewati banyak proses uji, diantaranya proses pemeriksaan kualitas yang sudah cukup ketat dan berlapis - lapis.
"Proses pemeriksaan beras Import ini sudah berulangkali dilakukan mulai dari negara pengeksport yang sudah dilakukan pemeriksaan kualitas oleh otoritas makanan negara pengeskport dan saat tiba di Indonesia juga sudah diperiksa oleh dua lembaga yaitu Sucofindo dan balai karantina dari Kementrian Pertanian RI, sehingga jika beras tersebut tidak layak dikonsumsi maka tidak akan bisa masuk ke Indonesia," jelas Matius.
Matius Prananta Sitepu juga menyampaikan bahwa saat ini stok beras dengan merek SPHP didalam gudang bulog Medan berkisar 50.000 ton. "Saat ini stok beras di gudang bulog Medan berkisar 50.000 ton," tegas Matius Prananta Sitepu.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Sumut, Marino mengatakan bahwa sampel yang akan dibawa ke laboratorium di Bogor ini akan memakan waktu 7 hingga 10 hati kedepan, namun diharapkan uji laboratorium ini akan memakan waktu lebih singkat.
"Biasanya ujia laboratorium ini akan memamkan waktu 7 sampai 10 hari, namun ini kita akan coba mendesak pihak laboratorium untuk mempercepat prosesnya," ucap Marino.
Terkait persolan itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, T. Nurherlina mengatakan pihaknya hanya sebagai fasilisator penyaluran pangan murah yang merupakan program pemerintah pusat yang dijalankan Badan Pangan Nasional.
"Kami cuma sebagai fasilisator penyaluran pangan murah guna menekan kenaikan harga beras yang terjadi ditanah air. Dalam penyaluran pangan murah ini Pemko Binjai menyalurkan beras dari bulog," ucapnya.
Di tempat terpisah, Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh pihak kepolisian yang telah mengumpulkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Binjai dan Bulog Medan dalam menangani persoalan dugaan beras plastik.
"Saya mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pihak terkait. Semoga dugaan beras berbahan plastik itu, tidak benar adanya," katanya, Rabu (11/10/2023).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan kepada pihak kepolisian agar mengambil tindakan hukum, jika benar beras yang beredar di masyarakat berbahan plastik.
Rudi Rangkuti juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu-isu terkait permasalahan beras berbahan plastik yang beredar jika belum ada kejelasan dari pihak yang berkompeten.
"Isu beras plastik inikan muncul setiap akan pelaksanaan pemilihan presiden, jadi mari sama-sama kita jaga kekondusifan kota Binjai, Sumatera Utara ini. Perbedaan pilihan itu sah-sah saja, tetapi jangan membawa isu-isu yang tidak benar," pungkasnya.(Ml/Ism)