 |
| Truck Pengangkut Tanah terbalik saat melintasi jembatan Titi besi Galang |
Akibat kerusakan itu aktivitas pengguna jalan dan warga menjadi terganggu. Sejumlah pengendara berulangkali terperosok disebabkan jembatan yang bolong itu.
Situasi ini tentunya dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk mengatur kendaraan yang melintas terutama mobil dan truk. Sejumlah kendaraan terpaksa membayar uang giring meski tidak dipaksa tapi nampaknya hal ini juga menjadi ladang pendapatan sejumlah orang didaerah itu.
Informasi dihimpun, kerusakan jembatan makin parah, padahal ini jalan alternatif penghubung kabupaten dan menjadi tanggung jawab Pemprov Sumut. Pengendara terpaksa mengantri agar dapat melewati jembatan.
" Heran kita jembatan ini rusak tapi pemerintah diam saja, apa mereka tidak punya mata," ucap Hendra warga Galang.
Jembatan Titi besi adalah tanggung jawab Dinas PU Propinsi Sumut dan terakhir perawatan pada bulan Februari 2023 kemarin. Artinya baru tiga bulanan Direhap Jembatan. Titi besi sudah jebol, besi cor di jembatan hilang membuat lubang mengerikan di tengah jembatan.
Jembatan titibesi sungai ular ini cepat kali rusak karena kualitas pengerjaan perbaikan oleh Dinas PU Sumut tidak beres atau ada dugaan unsur kesengajaan agar jembatan ini cepat rusak biar ada uang masuk.
" Iya jembatan itu kemarin diperbaiki, sekarang sudah jebol lagi, kendaraan sulit melintas sampai terbalik. Yang perbaiki jembatan itu tak beres, banyak korupsi mungkin," ujar Warga kesal.
Warga berharap tak hanya pada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, tapi juga kepada DPRD Sumut. Agar jembatan titi besi yang rusak dapat secepatnya diperbaiki. Karena warga sangat kesusahan akibat hal itu. Selain aktivitas terganggu, kena pungli lagi modus ngatur jalan.(Wan)
