MEDAN | Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Sumut mengeluhkan kurangnya sarana latihan para atlet Pelatda PON Sumut dari cabang olahraga (cabor) menembak ini.
Demikian dikatakan perwakilan Pengprov Perbakin Sumut, Hanjaya mewakili Ketua Umum (Ketum), Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, saat menerima tim Visitasi Posko Publikasi PON 2024 Wilayah Sumut di Lapangan Tembak Perbakin Sumut, Jl. Beringin Raya (Gaperta), Medan Helvetia, Rabu (6/12/2023) sore.
Didampingi pelatih Menembak Pelatda PON Sumut Sucipto dan M Andrianto, Anggota Bidang Dana, Usaha, Sarpras dan Sponsorship Pengprov Perbakin Sumut ini mengeluhkan kurangnya sarana latihan terutama soal peralatan.
Saat melihat langsung para atlet berlatih di nomor Air pistol dan Air Rifle, ia menyebut para atlet harus bergantian memakai senjata dan peralatan pendukung lainnya seperti jaket, celana dan sepatu karena terbatasnya jumlah peralatan tersebut.
"Bahkan satu peralatan ini harus bergantian memakainya dua sampai tiga orang. Apalagi di kategori berpasangan, jadinya untuk mendapatkan kemistri berpasangan ini gak dapat karena memakai alatnya harus gantian," keluhnya.
"Tak hanya di nomor Air Pistol dan Air Rifle saja, di nomor-nomor lainnya juga sama seperti itu. Peralatan yang ada saat ini sebagian ada milik Pengprov dan milik atlet. Bahkan untuk amunisi saja kita lakukan secara swadaya," keluhnya lagi.
Kendati para atlet menembak kekurangan sarana latihan, lanjut Hanjaya, namun tak menyurutkan semangat para atlet dalam berlatih. Bahkan ia menyebut pihaknya sudah mengajukan proposal ke KONI Sumut untuk penambahan peralatan latihan.
"Kami bersyukur dengan kehadiran tim Visitasi ini bahwa baru tahu pengajuan proposal untuk sarana latihan bisa diajukan ke Dispora Sumut juga. Dari itu kami akan masukkan proposal ke Dispora Sumut dan semoga kekurangan peralatan ini bisa segera terealisasi," harapnya.
"Kendati selama ini para atlet kekurangan peralatan latihan, tapi sudah ada 17 atlet kita yang memenuhi MQS (Minimun Qualification Score). MQS ini merupakan acuan utama seorang atlet menembak dalam lomba," ungkapnya.
Sementara pelatih menembak Pelatda PON Sumut, M Andrianto mengatakan, terdapat 29 atlet Pelatda. Namun karena masih keterbatasan peralatan tersebut, pihaknya baru bisa berlatih sekitar belasan dari 24 nomor yang diperlombakan di PON tahun depan di Aceh.
"Saat ini kita berlatih sekitar 11 dari 24 nomor. Andai semua peralatan latihan terpenuhi, pastinya kita akan maksimalkan semua nomor tersebut di PON 2024 nanti," tuturnya.
Dikatakannya, terdapat 29 atlet Pelatda dengan rincian 20 putra dan 9 putri dari berbagai kalangan profesi seperti TNI-Polri serta dari kalangan mahasiswa, pelajar dan sipil dengan dibantu tiga pelatih dengan pelatih kepala Yuniarti Ilyas. Namun hanya 16 atlet saja yang berlatih di Medan.
"Sisanya 13 atlet kita berlatih di Jakarta dan Cikupa (Tanggerang), di bawah bimbingan dan latihan terpusat PP Perbakin. 13 atlet kita itu menumpang latihan di sana. Untuk penunjang seperti uang saku dan vitamin, Alhamdulillah tercukupi," ungkapnya.
Sementara pelatih menembak Pelatda PON Sumut, Sucipto menambahkan, di PON XX/2021 Papua lalu Perbakin Sumut sukses meraih medali satu perunggu dan belum lama ini pihak mengikuti Kejurnas di Jakarta.
"Kejurnas di Jakarta pada bulan November lalu dapat 1 perak di running target women dan 2 perunggu di skeet women team sama skeet man team. Pelatda kita ini sudah berjalan sejak Januari 2023 lalu," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan tim Visitasi Posko Publikasi PON 2024 Wilayah Sumut dari Dispora Sumut, M Yahya Anuari berharap, cabor menembak bisa menyumbangkan medali emas untuk Sumut di PON 2024 mendatang.
"Setelah berdiskusi dengan Pengprov Perbakin Sumut, ternyata diketahui bahwa mereka belum pernah meraih emas. Dari itu kita semua berharap dari cabor menembak Sumut ini bisa mengukir sejarah dengan meraih emas perdana mereka di PON tahun depan," tutup pria yang akrab disapa Ari ini. (ka)