Katakan Sejujurnya, Dr Dahlan Tarigan Promosi jadi Ketua PN Jakarta Barat

Sebarkan:




Dokumen foto Dr Dahlan Tarigan (kanan) dilantik menjadi Ketua PN Kelas IA Khusus Jakarta Barat. (MOL/Ist)




MEDAN | Salah seorang putra terbaik kelahiran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Dr Dahlan Tarigan SH MH dapat promosi dan baru dilantik jadi Ketua PN Kelas IA Khusus Jakarta Barat (Jakbar), Jumat (8/12/2023).


Pelantikan mantan Wakil Ketua PN Kelas IA Khusus Medan itu dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta Dr Herri Swantoro SH MH di Aula Gedung PT Jalan Letnan Jenderal Suprapto, Jakarta Pusat.


Mantan Asisten Dosen (Asdos) pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut menggantikan posisi A Bondan SH MH yang dipromosikan sebagai hakim tinggi di PT Denpasar, Bali.


Sementara jabatan Wakil Ketua PN Medan yang sebelumnya dijabat Dahlan Tarigan akan diisi Agus Walujo Tjahjono SH MHum yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Gresik.


Sejujurnya


Salah satu kesan yang tidak dapat dilupakan kalangan awak jurnalis yang berpos peliputan di PN Medan, para saksi, terdakwa atau ahli yang dihadirkan dalam perkara tindak pidana umum maupun tindak pidana korupsi, usah coba-coba 'bermanuver' di persidangan.


Mendingan katakan sejujurnya bila anda tidak ingin berakhir tertunduk malu di ruangan sidang.


"Ratusan perkara peredaran sabu kami sidangkan, Pak. Menurut penyidik kepolisian kalau 43 kg sabunya laku terjual sampai Rp50-an miliar, Pak! 


Kalau ditanya siapa yang punya barang pura-pura lah gak kenal," cecarnya kepada salah seorang terdakwa diyakini sebagai pengendali peredaran sabu dari Aceh ke Kota Medan. Terdakwa itu pun divonis pidana mati, beberapa pekan lalu.





Dokumen foto Dr Dahlan Tarigan di arena sidang PN Medan. (MOL/ROBERTS)





Demikian halnya dengan saksi maupun ahli. "Bila permohonan keberatan luas bangunan dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) diproses tanpa prosedur apakah hasilnya bukan produk melawan hukum?!" cecar Dahlan Tarigan 


Ahli dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang dihadirkan

tim penasihat hukum dua terdakwa, Senin (28/8/2023) di Cakra 9 Pengadilan Tipikor Medan itu pun menganggukkan kepala dengan rona wajah memerah.


Sosok


Dari kacamata awak media di Medan, sosok Dr Dahlan Tarigan dikenal kharismatik, cerdas, jenius, visioner dan inspiratif dan low profile. Dia juga dikenal sebagai penulis buku yang berjudul, 'Problematika Keadilan dalam Penerapan Pidana terhadap Penyalahguna Narkotika'. Buku tersebut terbit pada tahun 2017 di Yogyakarta.





Dokumen foto. (MOL/Ist)




Putra dari pasangan (almarhum) Tatang Tarigan dan (almarhumah) Bujurmin Pinem. Pria kelahiran 25 Maret 1964 silam itu dari kecil hingga remaja mengenyam pendidikan di Kabupaten Asahan, Sumut.


Tamatan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Kisaran tahun 1975, SMP Taman Siswa Kisaran dan tamat (1979). Suami dari Jusnelli SE itu, kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAN 1 Kisaran. Dahlan menjadi kebanggaan guru-guru maupun teman sekolahnya, sebab dia berhasil meraih ranking satu umum dari kelas 1 sampai 3.


Ayah dari Dandy Rizkian Tarigan SH, Dita Wahyuni Tarigan SKed dan Dibya Fadlan Tarigan itu melanjutkan sekolahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1986. Jurusan Pidana USU melalui Proyek Perintis 2 atau jalur undangan.


Selanjutnya pada tahun 1989, pria dikenal baik hati dan ramah ini menjadi Asisten Dosen pada Fakultas Hukum USU dan berhenti pada Tahun 1992, karena mencoba tes seleksi calon hakim untuk mewujudkan keinginan sang ayah.


Kegigihannya untuk mencapai keinginan sang ayah, dia pun berhasil lulus seleksi Hakim Peradilan Umum Angkatan VI tahun 1992. Pendidikan Calon Hakim (Cakim) sekaligus Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) dari Desember 1992 sampai April 1993 di Jakarta. 


Cakim


Karier Cakim diawali di PN Binjai, Sumut pada tahun 1993 kemudian diangkat menjadi hakim pada tahun 1996, bertugas di PN Tanjungbalai, Sumut. Pada tahun 2000, Dahlan dipindahtugaskan menjadi hakim di PN Kabanjahe, Sumut.


Melanjutkan program Magister Hukumnya di USU Medan, Tahun Ajaran 2005/2006. Namun pada tahun 2006, dia dimutasi menjadi hakim di PN Pamekasan, Jawa Timur.  Dahlan pun kembali melanjutkan Magister Hukumnya di Universitas Islam Malang, Jawa Timur dan menyelesaikan studinya tahun 2008.


Pada tahun 2009, Dahlan kembali dimutasi menjadi hakim di PN Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Dua tahun kemudian Dahlan dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua PN Majalengka, Jawa Barat. Selanjutnya pada tahun 2012, Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua PN Idi, Aceh Timur.


Setahun kemudian mendapat promosi menjadi Ketua PN Tanjungbalai. Di tahun 2016 dipindahtugaskan menjadi hakim di PN / Perikanan sekaligus hakim Tindak Pidana Korupsi pada PN Jakarta Pusat sampai tahun 2017.


Meskipun dirinya sebagai hakim sering menjalani hidup dari satu kota ke kota lainnya, dia berhasil menyelesaikan program Doktor Ilmu Hukum (S3) di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah dan selesai pada tahun 2016.


Setelah meraih gelar Doktor, Dahlan Tarigan kembali ditugaskan di Provinsi Sumut dan menjabat sebagai Wakil Ketua PN Kabanjahe. Tahun 2018 menjabat Ketua PN Kelas IB Kabanjahe. Wakil Ketua Banda Aceh Kelas IA (2019). 


Lalu pada tahun 2020, menjabat sebagai Ketua PN Kelas IA Pekanbaru.  Dua tahun kemudian, Ia kembali ke Sumut dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua PN Medan.


Prestasi


Selama menjabat sebagai Wakil Ketua PN Medan, Dahlan terus memberikan kinerja yang terbaik. Bersama Ketua PN Medan Victor Togi Rumahorbo, Dahlan membuat PN Medan Kelas IA Khusus telah menorehkan prestasi. Meraih peringkat I dalam kategori Layanan Pengadilan 2023 Antar PN se-Wilayah Sumut.


PN Medan juga meraih peringkat pertama dalam kategori pelayanan hukum bagi masyarakat yang kurang mampu antar pengadilan se-wilayah Sumut.


Selamat bertugas di tempat yang baru, 'Ma Tigan'. Tetap semangat, sehat selalu dan teruslah berikan yang terbaik buat negeri dikenal dengan kebhinekaannya ini. 'Mejuah juah kita kerina'. (ROBERTS/Rel)





Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini