DELISERDANG | Gonjang ganjing dengan keuangan yang sulit dan peforma pemain yang terus menurun, tim PSDS Deliserdang akhirnya resmi terdegradasi dan turun ke Liga 3. PSDS menjadi tim kedua asal Sumut yang terdegradasi setelah sebelumnya lebih dahulu Sada Sumut juga mengalami nasib sama. Jum' at 2/2/2024.PSDS
Setelah pertandingan akhir babak play-off Pegadaian Liga 2 berakhir Jumat, (2/2/2024). Tim PSPS Riau berhasil menyusul tim Nusantara United untuk kembali masuk ke Liga 2. Dan PSPS memastikan diri kembali bermain di Liga 2 setelah berhasil mengalahkan tim tuan rumah Nusantara United dengan skor 1-2. Kemenangan ini membuat PSPS tak bergeser diperingkat kedua klasemen.
Pada grup B babak Play-off, PSDS ditemani oleh Persikab Bandung terdegradasi. Pada laga terakhir PSDS bertemu dengan Persikab di Bandung.
Pertandingan berakhir dengan sama kuat 3-3. Meski sempat tertinggal PSDS pada babak pertama namun hingga menit akhir kedudukan bisa disamakan.
Hasil imbang ini belum bisa membuat PSDS dan Persikab menyalip PSPS yang punya raihan 9 poin. PSDS dan Persikab hanya mengumpulkan 6 poin. PSDS direncanakan balik ke kampung halaman Sabtu, (3/2/2024) sore besok. Pemain langsung dibubarkan setelah laga terakhir di Bandung khususnya pemain yang dari Jawa. Sementara yang berasal dari Sumut kembali pulang bersama pelatih dan official.
Informasi dihimpun, beberapa faktor yang mengecewakan menjadi penyebab semakin turunnya peforma pemain selain kondisi keuangan dari PSDS yang minim, sementara Pemkab Deliserdang yang diharapkan dapat menyokong pendanaan tidak dapat berbuat banyak dalam memberikan kontribusi bagi pembiayaan PSDS. Bahkan ungkapan bahwa Clup Sepak Bola Kebanggaan Masyarakat Deliserdang ini akan dijual kepada orang yang mampu mengelola juga sudah pernah disampaikan oleh Maneger PSDS Herman Sagita beberapa waktu lalu.
Herman Sagita mengaku kesulitan dalam pembiayaan Clup nya karena pendanaan yang minim, sementara modal sangat diperlukan untuk mendapatkan pemain pemain tangguh untuk mempertahankan posisi liga 2 atau naik ke Liga 1. Adapun pendanaan yang ada selama ini berjalan hanya berdasarkan partisipasi dari Dinas dinas, camat dan beberapa mitra yang cukup terbatas. (WAN)