Warga Bagan Deli Minta DLHK Sumut Tinjau Paluh Perta

Sebarkan:

Pengurus DPC HNSI Kota Medan dan Relawan Wak Young Sumatera Utara melakukan penelusuran alur Paluh Perta, baru baru ini.

MEDAN | Warga Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan minta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan (DLHK) Sumut tinjau kondisi Paluh Perta, Minggu (30/6/2024).

Pasalnya, air paluh yang dulu jernih dan menjadi tempat warga mencari nafkah kini telah berubah menjadi hitam dan berbau tidak sedap.

Bahkan, habitat laut seperti ikan, udang dan kepiting serta lainnya tidak ditemukan lagi di sekitar paluh tersebut.

Diduga, paluh yang panjangnya sekitar tiga kilometer itu telah tercemar oleh limbah. Baik limbah rumah rumah tangga maupun industri yang berada di pinggir paluh.

Menyikapi kondisi itu, pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan dan Relawan Wak Young Sumatera Utara, melakukan penelusuran di sepanjang Paluh Perta, Belawan.

Ketua Rukun Nelayan Bagan Deli Aswin memperlihatkan contoh air Paluh Perta yang diambil saat mereka melakukan penelusuran.
Hasil penelusuran, ditemukan sejumlah lobang pada dinding pagar pabrik dan diduga sebagai alur pembuangan limbah cair dari dalam industri. 

"Kita belum bisa memastikan apakah limbah cair dari industri itu berbahaya atau tidak. Namun contoh airnya telah kita ambil," kata Ketua Rukun Nelayan Bagan Deli, Aswin.

Selain itu, struktur tanah atau lumpur Paluh Perta telah bercampur minyak dan berwana hitam. 

"Hal inilah yang mendorong kami untuk mengambil kesimpulan awal kalau air Paluh Perta telah tercemar," ujar Aswin.

Akibat dari dugaan pencemaran itu, mata pencaharian warga atau khusunya nelayan Kelurahan Bagan Deli terganggu bahkan berkurang banyak.

"Kami sangat berharap DLHK Sumut turun meninjau kondisi Paluh Perta. Agar masyarakat Bagan Deli mendapatkan kepastian penyebab air Paluh Perta sering hitam," kata Ketua Relawan Wak Young Sumatera Utara T Ahmad Salman.

Paluh Perta berawal dari hulu yang berada pinggir jalan Tol, Lingkungan 36, Kelurahan Belawan Dua dan bermuara di Lingkungan 15, Kelurahan Bagan Deli dan menjadi lokasi mencari nafkah warga.

"Dulu, anak anak selalu mandi di paluh itu. Namun sekarang tidak berani lagi karena airnya sudah hitam, jorok dan bau," kata Radinal, warga Bagan Deli. (RE Maha/REM).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini