Bupati Darma Wijaya Pembina Upacara di Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Karhutla Tahun 2024

Sebarkan:

 

Bupati Sergai Darma Wijaya Sampaikan amanatnya di upacara apel Kesiapan Antisipasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, Kamis, (25/6/2024).

SERDANGBEDAGAI | Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya, Kamis, (25/7/2024), pagi, bertindak sebagai pembina upacara pada Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024, di Halaman Mapolres Sergai.

Bupati Sergai Darma Wijaya di upacara tersebut mengatakan tujuan dari pelaksanaan apel ini adalah untuk pengecekan kesiapan dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana alam Karhutla tahun 2024 di Kabupatem Sergai. 

Hal ini juga merupakan bentuk sinergitas antara Polri bersama TNI dan Stakeholder melalui kegiatan bersama sebagai bagian dari program prioritas Polri.

Bahwa sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Republik Demokratik Kongo, Indonesia memiliki hutan tropis seluas 125 juta hektare, pada Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua dengan menyimpan karbon (rentan terbakar) yang sangat besar.

“ Untuk Provinsi Sumut dengan 33 kabupaten/kota termasuk Sergai, sejak tahun 2015 Karhutla menjadi perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo, yang selalu memberikan arahan khusus dalam penanganan karhutla,” ucap Bupati dihadapan yang hadir diantaranya Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Rakutta Sitepu, SIK, MH dan jajaran, Kepala OPD, peserta apel serta undangan lainnya. 

" Sebagai informasi berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatoli dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa saat ini Indonesia khususnya wilayah Sumut sedang mengalami musim kemarau yg puncaknya di prediksi terjadi pada pertengahan hingga akhir Juli 2024," ungkap Bupati.

Hingga saat ini, lanjut Bupati Darma Wijaya, pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan BMKG telah mengambil langkah-langkah strategis dalam hal Karhutla, antara lain; melakukan patroli secara rutin ke perusahaan / korporasi untuk
mengecek sarana prasarana untuk penanggulangan Karhutla seperti embung, kanal air, selang air dan pompa gendong. Kemudian melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa dalam mencegah Karhutla, dengan cara meningkatkan patroli di wilayah yang rentan dan rawan akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 

Berdasarkan amanah UU Nomor 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana dan Perpres Nomor 17 tahun 2018 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, 3 tahap  yang harus diketahui dalam penyelenggaraan penanggulangan,yakni :

1. Prabencana yaitu dalam situasi tidak terjadinya bencana dan dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana dengan cara melaksanakan kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana.

2. Tanggap darurat yaitu penpenyelenggaraan penanggulangan bencana saat tanggap darurat yang meliputi; pengkajian secara cepat, penentuan status keadaan penentuan darurat bencana, penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat, perlindungan terhadap kelompok rentan, pemulihan dengan, segera prasarana dan sarana vital.

3. Pasca bencana yaitu penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan cara melakukan rehabilitasi dan  rekonstruksi.

" Pelaksanaan apel ini benar-benar siap nantinya dalam mengantisipasi bencana alam dan penanggulangan Karhutla tahun 2024 di Kabupaten Sergai," harap Bupati.(HR/HR)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini