Syahputra Irawan. |
TEBINGTINGGI | Seorang juru parkir bernama Syahputra Irawan (25) diduga dianiaya oleh sejumlah orang di sebuah kafe di Jalan Veteran, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara.
Kasus dugaan penganiayaan ini dipicu masalah baliho salah satu bakal calon Wali Kota Tebingtinggi berinisial BN yang hilang di kawasan Jalan Veteran pada Rabu (10/7/2024) lalu.
Keesokan harinya, Kamis (11/7/2024), enam orang mendatangi korban dan menuduh dirinya yang mencabut baliho tersebut.
Lalu, korban ditarik ke sebuah kafe di Jalan Veteran dan langsung dipukuli. Padahal, pelaku pencabutan baliho adalah orang lain, bukan dirinya.
Kasus ini juga menyeret nama MP selaku anggota DPRD Kota Tebingtinggi terpilih periode 2024-2029 yang akan dilantik dalam waktu dekat.
Korban Syahputra Irawan menjelaskan, kasus dugaan penganiayaan ini bermula saat dirinya didatangi oleh 3 orang pelaku berinisial MP, W dan A.
Mereka langsung memperlihatkan sebuah video dan menuduh Syahputra sebagai pelaku pencabutan baliho.
"Saya ditanya sama mereka 'ini kau kan?' Saya jawab bukan saya, habis itu saya langsung dicekek dan dihantami," ujar Syaputra kepada wartawan, Senin (19/8/2024).
Kemudian, Syahputra mengaku dirinya langsung diseret oleh para pelaku ke sebuah kafe di Jalan Veteran. Disana, dia bertemu pelaku yang berjumlah 6 orang.
"Saya sempat dipaksa ngaku, habis itu saya dipukuli, ditendang. Pelaku ada 6 orang, satu orang namanya MP anggota DPRD Tebingtinggi terpilih, baru si W dan A yang badannya gemuk-gemuk. Sisa 3 lagi saya enggak tau namanya," katanya.
Kemudian, lanjut Syahputra, pelaku MP sempat menghubungi istri BN berinisial S. S bersama temannya mendatangi kafe tersebut.
"Di depan bu S, saya juga dipukuli lagi sama mereka, ramai yang pukuli saya. Lalu saya sempat disuruh minta maaf kepada Pak BN lewat video, padahal bukan saya pelakunya," ujarnya.
Atas kejadian ini, Syahputra sudah membuat laporan resmi ke Polres Tebingtinggi dengan bukti nomor: STTLP/B/288/VII/2024/SPKT/POLRES TEBINGTINGGI/POLDA SUMUT, tanggal 12 Juli 2024.
Syahputra meminta kepada Kapolres Tebingtinggi AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon agar segera memproses laporannya tersebut. Dia meminta polisi menangkap para pelaku.
"Saya minta tolong kepada Bapak Kapolres Tebingtinggi tangkap pelakunya. Bapak pemimpin Tebingtinggi, saya minta tolong pak, tangkap pelakunya," katanya.
Sebelumnya, Syahputra yang merupakan warga Jalan Simalungun, Kota Tebingtinggi ini sempat meminta keadilan kepada aparat penegak hukum melalui video di akun Facebook miliknya.
Dalam videonya, Syahputra yang didampingi ibunya bermohon kepada Kapolri, Kapolda Sumatera Utara dan Kapolres Tebingtinggi agar segera menindaklanjuti laporan kasus penganiayaan yang alaminya. (Red)