𝐒𝐈𝐌𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐔𝐍|| Selama Operasi Patuh Toba 2024, dari 15 Juli 2024 hingga 28 Juli 2024, Sat Lantas Polres Simalungun melakukan tindakan langsung (tilang) terhadap 941 kendaraan berbagai jenis
Kasat Lantas, Iptu Jonni FH Sinaga SH, mengatakan, operasi ini mencatat, ada tujuh (7) kecelakaan lalulintas, mengangkibatkan lima (5) korban meninggal dunia
"Selama dua minggu operasi ini berlangsung, tercatat tujuh kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan lima korban meninggal dunia, lima mengalami luka berat dan lima lainnya luka ringan,"
"Total kerugian materiil akibat kecelakaan ini mencapai lima belas juta rupiah (Rp 15.000.000,- red),"
"Kami sangat prihatin dengan jumlah kecelakaan yang terjadi. Hal ini menunjukkan kesadaran akan keselamatan berkendara masih perlu ditingkatkan," Ungkap Iptu Jonni, Rabu (31/7/2024) malam
Kasat menjelaskan dari 941 kendaraan yang ditilang, 720 tilang kepada kendaraan roda dua dengan pelanggaran terbanyak, 649 lantaran tidak menggunakan helm.
Terdapat 21 pelanggaran terhadap pengendara di bawah umur, 68 pelanggaran penggunaan knalpot brong dan beberapa kasus berboncengan lebih dari satu orang
"Untuk kendaraan roda empat, pelanggaran yang paling sering terjadi adalah muatan berlebih atau over tonase. Pelanggaran ini dianggap sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan serius,"
"Kami menemukan banyak kendaraan roda empat yang membawa muatan berlebih. Tidak hanya melanggar aturan, namun membahayakan keselamatan di jalan," Kata Iptu Jonni menyesali para pengusaha dan supir angkutan barang
Selain penindakan melalui tilang, pihak Kepolisian juga melakukan upaya preventif, memberi teguran kepada 200 pengendara.
Teguran ini diberi sebagai peringatan agar pengendara lebih disiplin mematuhi aturan lalu lintas
"Teguran ini kami berikan agar masyarakat lebih sadar dan berhati-hati dalam berkendara. Kami ingin semua orang selamat sampai tujuan," Harap Kasat
Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, Satlantas Polres Simalungun telah memasang 55 spanduk peringatan di berbagai lokasi strategis, menyebarkan 645 leaflet dan stiker serta membuat satu peringatan di billboard.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan perlengkapan keselamatan.
"Kami berharap melalui spanduk, leaflet, dan stiker ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya," Iptu Jonni kembali melontarkan harapannya
Operasi Patuh Toba 2024 ini merupakan bagian dari upaya Kepolisian untuk menurunkan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan berkendara di wilayah Simalungun
Jonni menegaskan, operasi ini tidak hanya sekedar penindakan, tetapi merupakan edukasi kepada masyarakat
"Kami ingin masyarakat mengerti, keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dengan mematuhi aturan lalu lintas, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkannya," Tandasnya
Jonni menyampaikan. Pihak kepolisian akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya mengenai aturan-aturan berlalu lintas dan pentingnya menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan sabuk pengaman.
"Sosialisasi ini akan terus kami lakukan agar masyarakat semakin paham dan patuh terhadap aturan lalu lintas. Kami ingin setiap orang yang berkendara merasa aman dan nyaman," Ujarnya
Pihak kepolisian berharap, dengan adanya Operasi Patuh Toba 2024 dan berbagai upaya edukasi yang dilakukan, masyarakat Simalungun dapat lebih disiplin dan patuh dalam berlalu lintas
"Keselamatan di jalan raya adalah hal yang sangat penting. Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib di Kabupaten Simalungun," Pungkas Iptu Jonni FH Sinaga (𝐵𝑎𝑦/𝑩𝒂𝒚-𝒎𝒐𝒍)