Banjir, Masyarakat Menanti Janji DPRD yang Baru Dilantik

Sebarkan:

Banjir setinggi paha orang dewasa melanda komplek BTN TNI AL di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.

MEDAN | Hampir sepuluh hari, banjir di Kecamatan Medan Labuhan belum ada perubahan dan bantuan dari Pemko Medan belum ada, Rabu (18/9/2024).

Air masih tergenang hingga setinggi paha orang dewasa di Komplek BTN TNI AL dan Mega Martubung, Kelurahan Besar serta di Komplek TKBM, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan.

Penghuni ribuan rumah yang terendam mulai diserang berbagai macam penyakit seperti gatal pada kulit, demam, masuk angin. 

Selain itu, hewan berbisa seperti ular, kalajengking memasuk ke rumah dan sangat membahayakan keselamatan warga korban banjir.

Tidak itu saja, kerugian materi dalam bentuk peralatan rumah tangga dan kendaraan yang rusak diperkirakan sudah cukup banyak.

Bahkan, korban jiwa akibat banjir tersebut sudah terjadi yakni Wak Dul, 64, warga Kompleks BTN TNI AL Lingkungan XI, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Korban tewas di rumah sakit setelah tersengat aliran listrik saat banjir besar melanda kawasan tempat tinggalnya, Sabtu (7/9/2024).

Penanganan serius dari pemerintah khususnya Pemko Medan sangat diharapkan karena pemerintah memiliki peran penting dalam penyelenggaran penanggulangan bencana berdasarkan prinsip kemanusiaan.

Tokoh muda Medan Utara, Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH, MH
Menyikapi hal itu, tokoh muda Medan Utara Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH, MH mengaku prihatin dan mendesak Pemko Medan segera bertindak membantu warganya.

Menurut pria yang berkarir dalam hukum ini, bantuan dan perhatian Pemko Medan masih minim. "Seharusnya bantuan bahan pangan dan Posko Kesehatan sudah ada," ujarnya.

Kondisi banjir tersebut, masih kata Helmax, juga menjadi tanggung jawab anggota DPRD Kota Medan khususnya yang berasal dari Dapil 2 yang baru satu hari dilantik untuk segera menunaikan janji sebagai penyambung "lidah" atau aspirasi masyarakat sekaligus mencari solusi mengatasi banjir.

"Selama ini, aku menilai pengawasan DPRD Medan dan Sumut terhadap kebijakan pemerintah dalam hal mengatasi banjir sangat lemah," ujarnya.

Diharapkan, anggota DPRD Kota Medan dan Sumut yang baru dilantik lebih peka dan membuka hati memperjuangkan pembangunan untuk masyarakat.

"Kita menunggu kinerja DPRD yang baru dilantik dan ini menjadi penguji kapasitas mereka apakah layak sebagai wakil atau hanya sebagai penggembira di tengah keresahan masyarakat," tegasnya. (RE Maha/REM).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini