Kegiatan Normalisasi Jasa Tirta di Siantar Narumonda Dipertanyakan

Sebarkan:

Pengorekan pasir dan tanah di Siantar Narumonda.

TOBA
| Warga desa Siantar Narumonda tidak terima dengan adanya kegiatan normalisasi yang sedang melaksanakan aktivitas pengorekan pasir dan tanah di kawasan Narumonda VII dan Narumonda VIII.


Dalam pembahasan kegiatan Normalisasi ini warga Siantar Narumonda khususnya Narumonda VII dan Narumonda VIII mengadakan rapat pada Hari Senin (10/9/2024).


Masyarakat Siantar Narumonda melihat dengan kegiatan Normalisasi ini bisa dipertanyakan karena yang mengerjakan dari Pihak Jasa Tirta sendiri.


Ungkap Marpaung warga Desa Narumonda VII mempertanyakan kepada pemerintah desa yang berada dikawasan normalisai pengorekan pasir dan tanah, menilai  kegiatan ini tidak sesuai dengan program-program yang sudah ditentukan oleh perusaan  Jasa Tirta. 


"Hal ini yang biasa kami katakan kegiatan pembangunan apakah itu harus mempunyai papan proyek, kita juga tau proyek itu berasal dari mana, ini sama sekali kami tidak melihat papan proyek di lokasi pengorekan tanah dan pasir," sebut Ungkap.


Ia juga menyebutkan kegiatan proyek normalisasi ini seharusnya swakelola, dan yang mengerjakan juga pasti masyarakat yang ada di sekitar Narumonda VII dan Narumonda VIII yang dilibatkan.


"Masyarakat yang ada di dua desa ini hanya dipakai tiga orang pekerja, kita juga bisa menyiapkan alat berat dan drum truk. Kami juga masyarakat  Siantar Narumonda tidak mau menghalangi pembangunan yang datang ke kampung kami, asalkan melalui semua aturan dari Pihak Jasa Tirta," icapnya.


Hal ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Siantar Narumonda, kegiatan yang sedang beroperasi saat ini sempat berhenti menunggu pertanggung jawaban dari pihak perusahaan Jasa Tirta.


Akibat pengorekan tanah dan pasir ini mengakibatkan kendaraan roda dua dan roda empat susah untuk dilalui pada saat hujan. 


Seorang warga desa Siantar Dangsina  yang enggan disebut namanya pas melewati jalan ini tergelincir hingga terjatuh akibat material yang sudah berserakan dan berlumpur menutupi jalan yang sebelumya aspalnya masih bagus 


Dari pantauan awak media ini di lapangan juga berusaha untuk menghubungi perwakilan dari Jasa Tirta inisial Tanjung, melalui telepon selulernya untuk mencoba mempertanyakan kegiatan pengorekan pasir dan tanah.


Bahkan beberapa hari yang lalu juga Pak Tanjung sempat mengudang kita ke Kantor Jasa Tirta untuk membahas kegiatan pengorekan pasir dan tanah. Akan tetapi sudah hampir satu Minggu pak Tanjung tidak bisa kita konfirmasi.


Warga sekitar, Polimer Marpaung, mengatakan bahwa masyarakat Siantar Narumonda memohon kepada pihak Jasa Tirta agar segera dapat mengambil solusi dan jalan yang terbaik supaya jalan ini menjadi prioritas.


'Jangan gara -gara proyek normalisasi pengorekan pasir dan tanah di Desa kita ini jalan sampai terganggu, karena jalan ini adalah penghubung  Kecamatan Siantar Narumonda ke Kecamatan Silaen membawa hasil bumi kami," ucap Polimer Marpaung.


Untuk itu kepada Pimpinan Jasa Tirta yang ada di Kabupaten Toba kami minta  untuk segera mengambil kebijakan kepada masyarakat Siantar Narumonda untuk segera memperbaiki jalan yang rusak akibat pengorekan tanah dan pasir yang sudah melakukan aktivitas selama ini. (Umri M).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini