Pengadaan Tanah Penimbunan Proyek Sport Center Diduga Ladang Korupsi

Sebarkan:

Ribuan Truck tanah menimbun lokasi kawasan bangunan proyek sport center Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang 
DELISERDANG | Dugaan korupsi proyek pembangunan sarana olah raga sport center di Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang terus menguap. Pihak aparat penegak hukum dari Bareskrim Polri hingga Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) saat ini sedang melakukan pemeriksaan dan pemantauan.

Karut marut proyek Sport Center menjadi perhatian masyarakat karena tidak siap saat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan tuan rumah PON XXI Sumut- Aceh. Sejumlah sarana tempat venue pertandingan masih berantakan. Jalan penghubung banjir dan baru mulai ditimbun saat pertandingan sudah dimulai.

Akibatnya, banyak keluhan baik dari atlet hingga masyarakat yang mengalami kesulitan menjangkau lokasi lokasi penyelenggaraan olah raga di kawasan Sport center.

Tanah timbunan dari lahan garapan HGU PTPN2
Informasi dihimpun, juga berdasarkan pantauan dilapangan, lahan lahan seputaran kawasan sport center sangat labil dan rawan amblas, karena lahan exs kebun kelapa sawit PTPN2 itu sebelumnya sudah dikorek menjadi danau danau buatan untuk dijualin tanahnya menjadi bahan baku batu bata hingga timbunan oleh orang orang tak bertanggung jawab.

Bahkan kedalaman korekan antara 2 hingga 7 meter kedalaman, hal ini menjadi faktor lamanya proses penimbunan kembali lahan itu saat akan di bangun ruas jalan maupun gedung gedung sarana olahraga Sport center.

Pasokan material tanah timbun puluhan ribuTruck memakan banyak anggaran, belum lagi permainan menggunakan timbunan dari tanah tanah yang diduga berasal dari korekan disekitar kawasan itu juga. Dugaan korupsi dari pengadaan material tanah timbun ini juga sangat mungkin terjadi dengan menelan anggaran yang pasti tidak sedikit.

" Kalau tanah dikawasan sport center sekarang, sebelumnya itu sudah menjadi danau danau kedalaman 2-7 meteran karena dikorek preman preman dibeking oknum aparat dijualin tanahnya. Makanya nimbunnya itu pasti memakan waktu yang lama dan biaya yang banyak. Semoga saja tidak ambles bangunan diatasnya. Rawan juga," ucap Pardi warga Desa Sena.  ( Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini