Sepakbola Putri Sumut Kalah

Sebarkan:

RICUH: Kericuhan saat Sumut berlaga dengan Bangka Belitung.

DELISERDANG - Kericuhan kembali terjadi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Kali ini, kericuhan terjadi saat laga penyisihan akhir grup A cabor sepakbola putri Sumatera Utara menghadapi Bangka Belitung (Babel)  di Stadion Mini Disporasu, Senin (9/9/2024) sore.

Kericuhan diwarnai aksi kejar-kejaran antara pemain Sumut dengan wasit.

Tim sepakbola putri Sumut sendiri harus memupus impiannya ke semifinal. Anak asuh Marasabessy kalah 0-2 atas Bangka Belitung.

Di awal laga, permainan kedua tim cukup berimbang. Namun, Babel sempat mengejutkan publik tuan rumah berkat gol cepat Henni Ulandari di menit ke-4. Gol ini langsung membuat Uci Tamala dkk meningkatkan agresifitas serangan.

Pada menit ke-23, sepakan Uci masih melebar di sisi kiri gawang Babel. Tensi pertandingan mulai memanas saat pemain Sumut Uci dijatuhkan di area kotak penalti.

Pertandingan sempat memanas kembali bisa diredam. Namun, rapinya pertahanan Babel membuat penyerang Sumut sulit menembus benteng pertahanan Babel. Hingga babak pertama usai, Sumut tertinggal 0-1.

Memasuki babak kedua, tensi pertandingan kembali memanas. Benturan pemain di tengah lapangan kerap membuat pemain emosional. 

Babel kembali mengejutkan tuan rumah dengan menggandakan keunggulan menjadi 2-0 melalui gol Vivi Oktavia Riski di menit ke-61 yang memanfaatkan kesalahan kiper Sumut. 

Menit ke-69, kedua tim sempat terjadi benturan fisik. Perkelahian pun tak terelakkan.

Tampak seorang official Sumut masuk ke area lapangan dan menghampiri wasit lakukan protes. Begitu juga dengan sejumlah pemain saling dorong dan terlibat cekcok. Atas kejadian itu, pemain Babel Jasmine Sefia harus di kartu merah. Begitu juga salah satu tim pelatih Sumut mendapat kartu kuning.

Menyisakan 10 menit waktu sisa, Sumut sebenarnya punya kans samakan kedudukan. Namun, peluang yang didapat gagal dikonversi menjadi gol. Hingga wasit Lukman Setiawan meniup pluit panjang, skor 2-0 bagi kemenangan Babel.

Usai laga, sejumlah official Sumut dan pemain yang kecewa dengan kepemimpinan wasit kembali mengejar beberapa perangkat pertandingan hingga menuju ruang ganti. Namun, langkah mereka sempat diredam oleh panitia.

Kemudian pemain meluapkan kekecewaannya di lapangan. Tampak sejumlah pemain Sumut menangis histeris atas kekalahan. Ditambah kepemimpinan wasit yang dirasa menrugikan mereka. Untuk menghindari bentrok, usai laga seluruh pemain dan official Babel langsung kembali ke hotel dengan dikawal mobil pengamanan polisi.

Dalam keterangan persnya, pelatih Sumut, Marasabessy tentu menilai laga kedua tim awalnya berjalan lancar. Hanya saja, mereka menilai ada keputusan wasit yang justru merugikan mereka. Seperti pelanggaran tim lawan di area kotak penalti, wasit tidak memberikan hadiah penalti untuk Sumut.

“Ada beberapa pelanggaran yang secara kasap mata kita orang awam pasti tahu. Kita tuan rumah bukan berarti minta dibantu, tapi kita tahu bersama itu memang harusnya penalti. Padahal, kalau tadi penalti, situasi bisa saja berubah,” ujarnya. (ril/ka)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar