Teks Foto: Terlihat sejumlah penumpang boat kayu yang tidak menggunakan safety (life jacket), baik yang berada di dalam boat maupun yang berada di atas kap kapal kayu, Kamis (19/09/2024). (Foto Metro Online,co)
LANGKAT | Standart keselamatan pelayaran di perairan laut Pangkalan Susu, Kab Langkat, Sumatera Utara, nampaknya kurang mendapat perhatian dari KSOP Pangkalan Susu.
Hal ini ditandai sejumlah perahu bermesin (kapal kayu), angkutan penumpang yang setiap harinya beroperasi melayani rute penyeberangan dari TPI atau pelabuhan Pangkalan Susu dengan tujuan Desa Pulau sembilan, Pulau Kampai, dan ke Dusun Kampung Baru, Desa Pangkalan Siata, Kec. Pangkalan Susu, hingga ke Desa Damar Condong, Kecamatan Pematang Jaya, Kab Langkat, demikian juga sebaliknya
Padahal, lokasi dermaga berdekatan dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalansusu, hanya berjarak sekira 150 meter saja.
Sarana transportasi tradisional ini tidak hanya mengangkut masyarakat dan para pelajar, tapi juga berbagai barang, seperti sepedamotor, dan lainnya. Tapi, yang menjadi sorotan, standar keselamatan pelayaran sepertinya kurang mendapat perhatian dari instansi bersangkutan.
Terbukti, para penyedia jasa angkutan atau operator pelayaran tidak pernah menyediakan life jacket buat keamanan penumpang kapal atau boat, termasuk tekong boat. Ironisnya, masalah keselamatan ini terkesan luput dari perhatian dari pemilik otoritas, yakni petugas KSOP.
Berdasarkan pantauan Metro Online, Kamis (19/9), beberapa buah kapal/ boat mengakut para pelajar, dan penumpang umum berangkat dari dermaga TPI. Para generasi penerus bangsa ini duduk di bagian atas boat tanpa menggunakan life jacket.
Faktor antisipasi terhadap potensi risko kecelakaan sepertinya tidak menjadi fokus perhatian, padahal yang diangkut kapal/boat ini bukan hanya sebatas barang, tapi banyak menyangkut nyawa manusia.
Sejumlah pihak sangat menyayangkan rendahnya perhatian dari KSOP terkait keselamatan penumpang. Warga meminta Menteri Perhubungan atau paling tidak Dirjen Hubungan Laut mengevaluasi jabatan KSOP karena dianggap kurang memperhatikan faktor keamanan angkutan kapal tradisional.
Bahkan pada waktu sebelumnya, sesuai pengamatan Metro Online, kapal kapal kayu itu juga sarat dengan buah semangka, dan tandan buah sawit (TBS), padi, dan lainnya, namun ironisnya, tak seorang pun tekong boat kayu, dan penumpangnya yang memakai life jacket sebagai antisipasi keselamatan.(ls/lkt1)