DELISERDANG | Proyek gagal Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deliserdang dalam membangun irigasi di Dusun VII Desa Dalu Sepuluh - A Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang kembali mengakibatkan banjir yang merendam ratusan rumah warga. Selasa Malam 8/10/2024.Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga di tiga Desa di Tanjung Morawa Selasa 8/10/2/24
Banjir besar dengan ketinggian hampir satu meter ini terjadi akibat luapan sungai belumai yang masuk ke saluran irigasi proyek gagal hingga meluap dan dibuka oleh penjaga pintu dan bendungan hingga air merendam ratusan rumah warga dusun VII Desa Dalu Sepuluh A, Dusun I Desa Sena hingga beberapa dusun di Desa Dalu X B.
" Ini merugikan masyarakat, dulu tak pernah banjir sebelum pembangunan irigasi gagal itu dibuat. Karena ada benteng besar dibuat dijaman Belanda yang menghalangi luapan sungai. Namun benteng itu dibelah tanahnya dijualin sama oknum proyek irigasi gagal itu. Kini dampaknya dirasakan masyarakat jadi banjir tiap sungai belumai meluap," ujar Ateng warga terdampak banjir.
Banjir bandang tiba tiba mengakibatkan warga panik, warga berhamburan menyelamatkan diri ketempat lebih tinggi setelah menyelamatkan perabotan dan barang barang didalam rumah agar tidak terendam air.
" Barang barang terendam air akibat banjir. Hal ini meresahkan masyarakat. Kita menjadi langganan banjir tahunan, rusak semua barang barang perabotan. kita minta Pemerintah tutup kembali benteng sungai yang dijebol agar banjir tak lagi merendam rumah kami, dulu tak pernah banjir disini," Kata Tumini Rabu 9/10.
Banjir masuk kedalam rumah warga |
Pintu air yang di bangun tak berfungsi, tanah benteng jaman Belanda penghalang air sungai banjir dan bekas jalan kereta api muntik Belanda, dikorek tanahnya dijualin oknum pemborong proyek dan kini dampaknya dirasakan mengancam keselamatan dan merugikan masyarakat. Proyek swakelola milik mantan Anggota DPRD Saripuddin Rosa.
Kepala Dinas PU Deliserdang Jansu Sipahutar sudah pernah melihat pintu air yang menjadi sumber penyebab banjir di desa itu. Namun ia kesulitan mengatasi masalah ini karena harus menimbun kembali benteng yang sudah di putus dan itu membutuhkan banyak sekali tanah timbun untuk mengembalikannya seperti semula.
Kini air sudah mulai surut namun banjir menyisakan lumpur dan kerusakan barang barang perabotan. Warga juga terpaksa membersihkan rumah rumah mereka dari lumpur banjir yang tertinggal didalam rumah.( Wan)