Konsolidasi Internal ke Taput, Ribka Tjiptaning Ingatkan Penyelenggara: Kau Jual Kami Beli!

Sebarkan:

TAPUT | Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning punya keyakinan kuat bahwa Satika Simamora akan melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) untuk lima tahun mendatang.

"Harus menang. Kita berjuang harus yakin tidak boleh ragu-ragu. Kalau ragu-ragu mending tidur aja, jadi harus optimis menang," ujarnya usai melakukan konsolidasi internal dengan jajaran pengurus dan kader PDIP Kabupaten Taput di Sipoholon, Jumat (1/11).

Oleh karenanya ia menegaskan, seluruh kader partai harus tegak lurus dan all out untuk memenangkan Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Taput periode 2025-2030.

"Jika ada pengurus dan kader partai tidak tegak lurus, maka dipecat. Gitu juga kalau ada anggota dewan dari fraksi PDIP tidak loyal dan tegak lurus dengan instruksi partai, akan PAW (Pergantian Antar Waktu)," kata Ribka didampingi Ketua DPC PDIP Taput, Nikson Nababan dan Cabup Taput nomor urut 1, Satika Simamora.

Lawan

Ribka Tjiptaning dalam kesempatan itu turut memperingatkan siapa saja pihak yang coba menciderai demokrasi di Kabupaten Taput, akan berhadapan dengan seluruh kader dan simpatisan PDIP. Diakuinya telah memperoleh banyak informasi sekaitan dinamika Pilkada Taput, termasuk dugaan ketidaknetralan penyelenggara Pemilu dan aparat penegak hukum.

"Jangan coba takut-takuti banteng karena banteng sudah terbiasa digituin. Kalau banteng ditindas akan semakin melawan," tegas ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan ini.

Menurut dia apapun situasinya, kader partai harus siap menghadapi yang terjadi dimana fokus pada satu satuan untuk memenangkan semua kader yang diusung PDIP. Ribka menegaskan pesta demokrasi lima tahunan secara serentak kali ini, harus  damai dan berkualitas.

"Tapi jika ada pihak yang menghendaki Pilkada tidak damai, dia jual kami akan beli," tegasnya lagi.

Kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Taput efek Pilkada serentak saat ini, diketahui sedang tidak baik-baik saja. Hal ini diduga kuat akibat keberpihakan unsur penyelanggara negara dan penyelenggara Pemilu terhadap salah satu paslon. Utamanya, ketidaknetralan di Pilkada ini terhadap paslon yang diusung oleh partai banteng moncong putih.

Ribka Tjiptaning menyebut ada segelintir kelompok yang tidak ingin kader-kader PDIP menjadi penguasa di tingkat daerah.

"Hampir di semua daerah itu memanas. Banten dan Jateng juga begitu, kok. Mereka itu belum ikhlas melihat PDIP berkuasa di daerah, baik provinsi ataupun kabupaten/kota. Tapi kami siap dengan kondisi apapun," ucap dia.

Ia mengakui tidak hanya di Taput melainkan sejumlah wilayah banyak kepala desa dipanggil dan diintimidasi oleh aparat penegak hukum termasuk para anggota DPRD dari PDIP yang diancam kasus-kasus lamanya akan dibuka.

"Padahal yang bermasalah adiknya supaya calonnya tidak bergerak, kan norak ya. Makanya saya sempatkan ke mari (Taput) sehabis ikut Rakercabsus di Tapanuli Tengah, minta kita semua menguatkan kader-kader kita yang bertarung di Pilkada serentak ini. Saya datang ke Sumut ini juga atas perintah ibu ketua umum," pungkasnya.

Penulis: Alfredo Sihombing 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini