Mobil Yang Kabur Saat Gudang BBM Terbakar, Belum Diketahui

Sebarkan:

Terlihat dalam CCTV warga, satu unit mobil tangki berwarna merah dan putih kabur saat gudang pengoplosan BBM di Aloha, Kecamatan Medan Labuhan 

MEDAN | Satu unit mobil tangki warna putih merah yang kabur dari gudang pengoplosan BBM terbakar di Aloha, belum diketahui keberadaannya.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol PS Simbolon saat dikonfirmasi melalui WA mengenai hal itu, tidak memberi jawaban, Kamis (28/11/2024).

Penelusuran dari vidio rekaman CCTV warga yang diterima redaksi menggambarkan, sesaat kebakaran terjadi satu unit mobil tangki keluar dari gudang dalam keadaan kecepatan tinggi dan terlihat api berkobar di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Dari kombinasi warna mobil tangki yakni merah putih dan bertuliskan Pertamina, keras dugaan mobil tersebut berisi BBM jenis pertalite atau sejenisnya yang mudah terbakar.

"Bahkan saat sampai di persimpangan, mobil masih melaju kencang dan langsung belok kanan menuju arah Martubung. Api tetap menyala pada bagian belakang mobil dan jalan," ujar sumber yang dapat dipercaya.

Berita sebelumnya, satu gudang pengolahan bahan bakar minyak (BBM) di Aloha, Lingkungan 2, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, terbakar, Selasa (26/11/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Akibatnya, tiga pekerja gudang menjadi korban dengan luka bakar pada tubuh cukup parah atau sekitar 50 sampai 80 persen. Hingga saat ini informasi mengenai identitas dan keberadaan korban serta dirawat di rumah sakit mana belum ditemukan. 

"Salah satu dari korban warga sekitar gudang. Sedangkan dua orang lainnya warga luar," kata warga minta namanya tidak disebutkan.

Sumber yang dapat dipercaya ini menyebutkan, lokasi dan bangunan pergudangan yang terbakar itu adalah milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumut.

"Aku tidak tahu mereka dapat izin atau tidak. Namun lokasi itu sudah dua tahun lebih digunakan untuk pengoplosan BBM," katanya.

Masih menurut sumber, lokasi itu selama ini digunakan atau dikelola dua orang dengan dua manajemen berbeda. 

"Satu hanya menampung atau mengoplos minyak jienis solar. Sedangkan satu lagi KL atau kolak solar dengan minyak mentah hasil sumur bor minyak ilegal," jelasnya.

Disinggung tentang kebakaran itu, sumber mewakili warga sekitar berharap agar gudang tersebut tidak aktif lagi karena sangat membahayakan.

"Kebakaran tadi pagi sangat marak dan kami warga sini sangat khawatir. Untuk itu kami harap pemerintah bertindak tegas agar gudang itu tidak aktif lagi," ujarnya.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol PS Simbolon membenarkan adanya korban dalam kebakaran itu dan membantah ada korban yang meninggal.

"Korban yang meninggal tidak ada. Namun korban yang terbakar ada," sebutnya melalui telepon. (RE Maha/REM).


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini