𝐒𝐈𝐌𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐔𝐍| Diduga tidak menggunakan pengaman antara generator set (genset) dan instalasi PLN, mengakibatkan KWH Meter di BRI Unit Serbelawan - Cabang Pematangsiantar, Jalan Merdeka, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, meledak nyaris menimbulkan kebakaran, Senin (30/12/2024) sekira pukul 09:10 WIB
Menurut keterangan seorang warga (nasabah BRI, tidak mau disebut nama), sebelum kejadian saat itu ia sedang duduk diluar menunggu antri layanan, tiba tiba KWH Meter 3 pass di depan bagian atas bank, meledak keras disertai percikan api hingga menyala
Insiden ini menimbulkan kepanikan dan histeris warga serta para pegawai bank spontan berhamburan keluar kantor untuk menyelamatkan diri masing masing
Bersyukur. Dibantu warga api berhasil dipadamkan, hingga kini menyisakan serbuk serbuk putih (apar powder) diragukan berisi zat kimia beracun yang dibiarkan berserakan disekitaran bank dan rumah tetangga
Sementara saat kejadian penghuni ruko satu dinding dengan bank tidak berani keluar rumah akibat terhambat kabut racun api masuk menyelimuti rumah hingga menimbulkan batuk dan lemas
"Kami takut dan tidak bisa keluar. Seram kali. Dari depan masuk kabut putih tebal (apar powder) ke rumah. Dari belakang rumah kami tidak bisa lagi keluar menyelamatkan diri karena mereka (Bank BRI) menembok gang kebakaran," Ujar penghuni ruko sedinding bank L br H
Diketahui, awal kejadian saat berlangsung pelayanan nasabah. Tiba tiba arus listrik PLN padam. Untuk tetap dapat melayani nasabah pihak bank menggunakan genset yang kemudian terjadi ledakan di KWH Meter
Menyikapi kejadian ini, Kepala Bank BRI Unit Serbelawan, Hendra Barus mengklaim, semua istalasi listrik di bank yang dipimpinya sudah sesuai standart keselamatan, katanya
Sementara petugas PLN Ranting Serbelawan - Rayon Perdagangan yang terjun melakukan perbaikan di KWH Meter BRI Serbelawan menyebut ada kebocoran arus listrik dari genset ke KWH Meter hingga terjadi arus pendek (korsleting) yang menimbulkan ledakan dan nyala api
Usai memperbaiki KWH Meter, Petugas PLN meminta pihak bank agar memanggil teknisi mitra kerjanya untuk memperbaiki atau membuat pengaman pada penggunaan listrik di luar PLN atau genset
Atas peristiwa ledakan KWH Meter diduga akibat kelalaian ini menimbulkan keresahan warga khususnya para tetangga sederet gedung BRI Serbelawan
Warga yang resah memohon pihak Bank BRI Unit Serbelawan serta kepada Pimpinan Cabang di Pematangsiantar agar secepatnya memperbaiki kelistrikan sekaligus membuat pengaman mengingat penggunaan listrik di bank milik Negara ini kategori berkapasitas tinggi
Di sisi lain. Atas tembok dapur permanen yang dibangun pihak Bank BRI Unit Serbelawan persis di gang kebakaran (dipastikan tanpa ijin) sekira pada Agustus 2024 lalu, warga mendesak Pemkab Simalungun dalam hal ini Camat Dolok Batu Nanggar bersama, Koramil dan Polsek Serbelawan (Tiga Pilar) untuk segera mengambil tindakan dan penertiban
Bangunan ini sangat meresahkan terlebih bila terjadi bencana seperti kebakaran, dipastikan akan mengundang maut lantaran warga sederetan Bank tidak memiliki akses evakuasi dan penyelamatan
Camat Dolok Batu Nanggar, Supardi SE ketika dikonfirmasi, Selasa (31/12/2024) malam, terkait keberadaan bangunan di Gang kebakaran persis di belakang BRI Serbelawan menyebut selama dirinya menjabat Camat Dolok Batu Nanggar, pihak Bank BRI Unit Serbelawan tidak pernah ada meminta atau mengurus ijin kepada pihaknya terkait bangunan di gang kebakaran tersebut
"Selamat malam pak Camat, ijin konfirmasi. Apakah pihak Bank BRI Serbelawan ada meminta/mengurus ijin mendirikan bangunan di Gang Kebakaran dari pihak Kecamatan Dolok Batu Nanggar? Terimakasih lebih dulu pak Camat," Konfirm kru media ini
"Slma kt Cmt blm ada Ketua," Jawab Supardi melalui pesan WhatsApp
𝐊𝐚𝐫𝐲𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐧𝐤 𝐁𝐑𝐈 𝐒𝐞𝐫𝐛𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐃𝐢𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐀𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐛
Pasca kejadian. Sekira pukul 15:00 WIB, suami pemilik rumah sedinding bank berusaha menenangkan diri dari trauma dengan istirahat duduk di warung sebelah ATM Bank BRI Serbelawan
Disitu turut duduk pemilik warung RH dan seorang karyawan Bank tersebut, inisial A alias Tep
Saat duduk SM berbicara, "Ngeri ngeri sedap juga tinggal dekat bank kalau kejadian seperti ini,"
Mendengar ini, karyawan tersebut menjawab, "Pindah aja abang dari sini," Ujarnya terkesan arogan dan tidak beradab layaknya mengusir
Miris dan sangat disayangkan. Sebagai bagian dari pihak Bank, seharusnya karyawan, inisial A alias Tep ini tidak layak melontarkan kata kata tersebut
Setidaknya ia harus berupaya mendukung menenangkan warga yang terdampak langsung dengan kejadian ledakan KWH Meter ini demi tidak menimbulkan kepanikan baru
Melihat gelagat A alias Tep, sudah selayaknya pihak Bank BRI mengevaluasi kinerjanya, yang dinilai arogan dan tidak beradab serta tidak sesuai dengan motto, karyawan BRI menjunjung nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Loyal, Harmonis, Adaptif, Kolaboratif) (𝐵𝑎𝑦/𝑩𝒂𝒚-𝑴𝒐𝒍)