![]() |
FOTO: Rosmaida Saragih Ketua PKK, Bupati Darma Wijaya dan Wakil Bupati Adlin Tambunan menyerahkan tali kasih kepada istri yang suaminya guru sekolah minggu meninggal,Kamis (23/1/2025). |
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Guru Sekolah Minggu Kecamatan Tebingtinggi, Sunardi Sitanggang, yang didampingi sejumlah koordinator lainnya pada Kamis (23/1/2025) di Seirampah.
"Insentif yang diterima setiap triwulan ini adalah tali kasih, bukan honor. Seberapapun yang kami terima, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Dukungan ini baru dirasakan sejak masa kepemimpinan mereka," ujar Sunardi, yang juga mengajar di HKBP Rambutan.
Sejak tahun 2022, para Guru Sekolah Minggu menerima insentif sebesar Rp100 ribu per bulan yang ditransfer setiap tiga bulan sekali. Meskipun pada 2024 hanya menerima insentif untuk 9 bulan, hal ini tidak menimbulkan keluhan.
"Melayani Tuhan adalah panggilan. Sebelum-sebelumnya kami tidak menerima apa pun, jadi keberadaan tali kasih ini sangat kami syukuri," tambahnya.
Selain itu, pendaftaran ke BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi manfaat besar bagi Guru Sekolah Minggu.
"Kami sudah melihat manfaatnya, seperti santunan Rp42 juta kepada keluarga Guru Sekolah Minggu yang meninggal dunia. Ini sangat membantu," jelas Sunardi.
Hal senada diungkapkan oleh Reni Widya Simatupang, Koordinator Guru Sekolah Minggu Kecamatan Seibamban. Menurutnya, dukungan ini sangat berarti, dan ia menegaskan tidak ada kekecewaan dari para guru.
"Bersyukur adalah hal utama. Dengan adanya tali kasih, kami semakin termotivasi melayani Tuhan," ujarnya.
Ketua Gerakan Aksi Kasih (GAK) Kabupaten Sergai, Drs. Fajar Simbolon, menjelaskan bahwa GAK yang didirikan pada 2018 menggunakan dana sukarela ASN Kristen. Sejak 2022, GAK mendukung insentif bagi Guru Sekolah Minggu dan mendaftarkan mereka ke BPJS Ketenagakerjaan.
"Awalnya hanya satu Guru Sekolah Minggu per gereja yang mendapat insentif. Pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 1.123 guru dari berbagai denominasi gereja. Semua insentif dan bantuan ini ditransfer langsung ke rekening masing-masing," ujar Fajar.
Meski pada 2024 pembayaran insentif hanya dapat ditampung untuk 6 bulan akibat keterbatasan anggaran, GAK mengambil inisiatif untuk menambah pembayaran 1 triwulan dari dana internalnya.
"Dana GAK murni berasal dari sumbangan sukarela ASN Kristen di Sergai, bukan dari APBD. Kami tetap berkomitmen membantu kegiatan keagamaan dan kesejahteraan para Guru Sekolah Minggu," tegas Fajar.
Langkah Pemkab Sergai ini sejalan dengan visi misi "Sergai Maju Terus" yang mengedepankan nilai religius, mandiri, dan sejahtera. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat semangat para Guru Sekolah Minggu dalam membentuk generasi muda yang religius dan berkarakter.(HR/HR).