Tiga Remaja Dipukuli, Cafe Tuak Sihotang Diserbu Warga Pasar Melintang

Sebarkan:

Korban
DELISERDANG |  Kasus perusakan Lapo tuak atau cafe Sihotang di Dusun I, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang masih ditangani pihak Kepolisian Polresta Deli Serdang.

Lapo tuak Cafe Sihotang diobrak abrik warga Pasar Melintang, Lubuk Pakam karena dianggap meresahkan dengan menyediakan wanita wanita, hingga menjelang subuh dan menginap ditempat itu. Selain itu warga juga marah karena ada warganya yang dipukuli pengunjung cafe.

Dikatakan Kepala Desa Pasar Melintang David Sagala saat dikonfirmasi terkait permasalah yang terjadi di desanya itu menjelaskan, bahwa permasalahan di Lapo tuak Sihotang terjadi dengan warganya yang tinggal disekitar lokasi.

" Persoalannya sebenarnya warga setempat berkeberatan dan merasa terganggu dengan adanya aktifitas Lapo tuak yang menjadi cafe yang menurut warga menyediakan wanita wanita. Itu membuat warga setempat resah terganggu. Terjadinya keributan, Karena ada tiga orang anak warga setempat itu dipukuli di cafe itu oleh orang diduga pengunjung cafe yang minum minum.lantas hal ini memicu kemarahan warga hingga terjadi keributan di cafe itu," ucap Kepala Desa Pasar Melintang. Jum' at 21/2/2025.

Kepala Desa mengatakan bahwa terkait keberadaan cafe Lapo tuak Sihotang itu, awalnya kolam pancing biasa saja. namanya orang kita Batak buatlah warung tuak biasa minum minum.

" Awalnya warung kolam pancingnya, biasala warung minum tuak biasa. Tapi belakangan berkembang menjadi cafe dan ada pula wanita wanita kata warga setempat tinggal disitu. Itu membuat warga resah dan menentang keberadaan cafe itu. Kalau dari saya atau pihak desa tidak ada memberikan ijin apapun terhadap operasional cafe itu. Dan warga memang mendesak untuk penutupan cafe itu kalau menyediakan cewek cewek dan tinggal di cafe itu," ungkap Kades.

Jadi, warga yang menentang keberadaan cafe remang remang itu karena banyak wanitanya. Ditambah lagi ada penganiayaan terhadap tiga remaja warga setempat di cafe itu. Marah warga dan ramai ramai nyerbu. Tapi diserang balek juga sama orang cafe bawa preman luar hingga ada warung warga kita dirusak. 

" Warung warga kita Sitompul DNA istrinya Boru pardede dirusak preman penyerang itu sudah buat laporan ke Polres. Begitu juga tiga warga yang dipukuli di cafe Sihotang itu sebelumnya, " kata Kades 
Korban 
Informasi dihimpun dari Parhusip salah satu warga Dusun I Desa Pasar Melintang, menceritakan awal mula terjadi keributan di cafe Sihotang. 

" Awalnya kami warga ramai ramai datang ke cafe Sihotang menanyakan siapa yang mukuli tiga warga kampung kami ditempat itu diantaranya yaitu Garvin Situmorang  korban sampai di opname, namun pemilik cafe Joko Sihotang membantah ada peristiwa pemukulan itu saat kami tanya . Tapi dua orang korban diantaranya Tiar dan Cahya kami panggil  ke cafe dan akhirnya pemilik cafe tak bisa membantah adanya pemukulan terhadap korban. Bahkan salah satu pengunjung cafe yang ada saat itu ada yang ikut mukuli korban," ujar Parhusip.

Setelah itu keributan tak terhindarkan, warga spontan marah dan mengobrak abrik cafe tersebut, kata Parhusip. Tapi ia membantah ada perampokan serta penjarahan dicafe itu. Warga marah karena cafe itu menyediakan wanita wanita malam juga ada kejadian pemukulan warga setempat oleh pengunjung cafe tiga orang sampai salah satunya harus opname di rumah sakit tapi pihak cafe tak tanggung jawab.

" Kalau perampokan dan penjarahan uang dan emas itu tidak ada dilakukan, tapi kalau diobrak abrik itu ada namanya warga ramai tak terbendung mereka marah ya diserakkanla cafe itu. Malam kejadian itu Sabtu, 8/2/2025  dan hari itu juga pihak Cafe datang dengan aksi balas dendam membawa preman preman menyerang warga Dusun 1 hingga saya dan tiga kawan saya dipukuli mereka. Warung Bu Pardede juga dirusak oleh orang orang pemilik cafe malam itu. Sudah buat laporan juga ibu itu ke Polisi," ucap Parhusip.

Sebelumnya diberitakan, terjadi pengeroyokan penjarahan dan perusakan Lapo tuak Sihotang di Desa Pasar Melintang hingga pemilik Lapo tuak membuat laporan perusakan penjarahan dan penganiayaan ke Polresta Deli Serdang.

Chandri Hermanto Sihotang selaku anak pemilik Lapo Sihotang mengutuk tindakan ala premanisme yang dilakukan para pelaku terhadap orangtua dan abangnya. Tak hanya tindakan penganiayaan, Lapo yang diharapkan menjadi sumber nafkah keluarganya juga diobrak abrik hingga tak beroperasi sejak peristiwa itu. Bahkan uang Rp 3juta dan barang dagangan yang ada di Lapo juga dijarah bersama kalung emas 13 gram dari leher abangnya ikut dirampas.

"Sampai sekarang bapakku masih dirawat dirumah sakit dan kondisinya menyedihkan. Lapo pun tutup tak ada modal lagi karena sudah dijarah. Pokoknya habislah diobrak abrik puluhan orang itu lapo bapakku. Uang, rokok dan kalung emas abangku pun dijarah. Seperti sudah kebal hukumlah cara mereka itu. Kami keluarga korban berharap agar kepolisian dapat mengungkap dan memproses secara hukum para pelaku sadis ala premanisme yang sudah keterlaluan itu", ungkap Chandri.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizqi Akbar SIk saat dikonfirmasi melalui Kanit Idik 1, Iptu Yasmin Purba mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan pengaduan korban dan kasus tersebut menjadi atensi pimpinan untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

 "Kasus ini sudah menjadi atensi pimpinan Polresta Deli Serdang. Pelaku harus ditindak tegas sesuai hukum di Indonesia", tegasnya.( GN)









Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar