Kasi Survey Pemetaan BPN Langkat Usir Masyarakat Dari Ruangannya, Kejiwaan Nya Patut Diperiksakan

Sebarkan:

 





LANGKAT | Selasa (4/3/2025) sekira pukul 10.30, saat Suwardi Haloho warga desa securai Utara, kecamatan Babalan, kabupaten Langkat bersama rekannya awak media metro online datang keruangan kasi survey pemetaan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Langkat.


Kedatangan Suwardi Haloho ke kantor BPN Langkat tersebut hendak meminta kedua sertipikat yang sudah selesai pada bulan Desember 2024 lalu, pasalnya sudah berkali kali dirinya mendatangi staf kantor BPN, namun sertifikat tersebut tidak diberikan dengan alasan surat alas hak nya belum diserahkan.


Sementara kelima berkas surat alas hak tersebut sudah diserahkan langsung diruangan kasi survey pemetaan pada 19 Desember 2024, jelas Suwardi Haloho.


Merasa terima disebut telah mengantar surat alas hak tersebut langsung ke ruangannya, Martin Damanik selaku kasi survey pemetaan BPN Langkat mengusir kedua masyarakat tersebut sambil berkata "sudah lah, gak urusanku lagi itu, aku udah cukup membantu malah jadi seperti ini yang datang samaku, pergi lah kalian dari ruangan ini" sembari menyuruh staf nya untuk mengeluarkan kedua masyarakat tersebut dari ruangan nya dengan nada emosi.


Sebelumnya Martin Damanik tersebut menantang kedua masyarakat tersebut untuk berdebat, " kalau mau berdebat ayo berdebat biar saya siapkan semua" ucap Martin Damanik sembari perintahkan staf nya untuk pertemukan kedua masyarakat tersebut kepada kasi yang membidangi.

Namun sampai pukul 11.47 staf BPN tersebut tidak kunjung pertemukan kedua masyarakat tersebut kepada kasi yang membidangi sesuai perintah Martin Damanik kepada staf nya.


Mengingat perkataan Martin Damanik yang mengusir dirinya, Suwardi Haloho tidak selera makan siang dikarenakan perkataan Martin Damanik tersebut selalu terngiang ditelinga Suwardi Haloho.




"Gak selera makan aku lae, terngiang aja perkataan Martin Damanik yang ngusir itu ditelingaku, Waktu dia mengusir tadi sesungguh nya mau nangis aku lae, karena yang kukerjakan ini milik Tuhan", ucap Suwardi dengan wajah murung.


Kenapa bisa seperti itu menjadi pelayan publik ya lae, seharusnya dia selaku pelayan publik harus melayani masyarakat dengan baik.


Lagian sewaktu saya dan Rajoki Manik mengantarkan langsung surat alas hak tersebut pihak BPN tidak pernah memberikan sepotong surat tanda terima bahwa pihak mereka telah menerima surat dari kami, apa itu yang mereka sebut melayani dengan profesional l, ucap Suwardi Haloho.


Saya selaku masyarakat yang taat akan peraturan pemerintah merasa sangat kecewa dan sakit hati atas prilaku kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat, sebut Suwardi Haloho sembari mengatakan kejiwaan kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat patut diperiksakan.


Perlu diketahui bahwa Suwardi Haloho adalah pengurus paroki khatolik yang menjabat sebagai bidang asset khatolik, sehingga dirinya mendapat tugas untuk mengurus sertifikat tanah dan bangunan milik khatolik.(m/lkt1)






Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar