Suwardi Haloho merasa sangat kecewa atas pelayanan kantor BPN Langkat saat di konfirmasi, Poto metro online/mllkt1
Suwardi Haloho, 53, warga desa securai Utara, kecamatan Babalan, kabupaten Langkat, merasa sangat kecewa atas pelayanan pihak kantor ATR/BPN Langkat yang sangat tidak profesional, pasalnya surat sudah selesai namun tidak diberikan dengan alasan Suwardi Haloho belum menyerahkan surat alas gak, demikian dikatakan Suwardi Haloho kepada metro online.
Lebih lanjut dikatakan Suwardi Haloho, sekira tanggal 19 Desember 2024 lalu, dia dan rajoki manik datang keruangan kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat hendak memberikan surat alashak sebanyak 5 berkas, yakni alas hak dari desa bengkirai 2 berkas, kemudian alas hak dari desa pasar rawa satu berkas, alas hak dari desa securai Utara dan saru berkas alas hak dari desa pekubuan.
Dan pada tanggal 21 Desember 2025 pihak BPN Langkat menyerahkan dua surat sertfiikat yang sudah selesai kepada Suwardi Haloho pada saat perayaan Natal di Medan, yakni sertifikat dari desa securai Utara, sertifikat dari desa bengkirai, dan sertifikat dari desa oekubuan kecamatan tanjung pura.
Dan sertifikat yang sudah siap namun belum diserahkan pihak BPN Langkat yakni sertifikat dari desa bengkirai, dari desa pasar rawa dan dari desa pekubuan ucap Suwardi Haloho.
"Sudah berkali kali saya datang ke kantor BPN Langkat ini untuk meminta kedua sertifikat yang sudah selesai, namun setiap kali bertemu pihak BPN Langkat tidak memberi kedua sertifikat yang sudah selesai dengan alasan kalau surat alas gak belum saya serahkan, padahal surat alas hak ke lima nya sudah saya serahkan langsung diruangan kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat pak" ucap Suwardi Haloho.
Selanjutnya pada Selasa (4/3/2025) sekira pukul 10.30, Suwardi bersama wartawan metro online datang keruangan kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat dengan maksud meminta kedua sertifikat yang sudah selesai.
Saat itu Martin Damanik selaku kasi survey pemetaan tidak juga memberikan kedua sertifikat yang sudah selesai dengan alasan kalau surat alas hak belum ada diterima pihak BPN Langkat
Tidak hanya itu, kasi survey pemetaan tersebut menyuruh Suwardi Haloho untuk mengurus surat alas gak dari desa agar pihak BPN Langkat memberikan sertifikat yang sudah selesai tersebut.
Akibat argumen memanas, kasi survey pemetaan kantor BPN Langkat mengusir Suwardi Haloho bersama rekan nya wartawan metro online dari ruangan nya, "saya sudah cukup membantu tapi kok jadi saya yang dapat tekanan, pergilah kalian dari ruangan ini, antar orang ini keruangan kasi yang membidangi" ucap Martin Damanik dengan nada emosi.(m/lkt1)